Monday, December 30, 2013

sebuah catatan KECIL


Aku sudah melangkah sejauh kaki tidak dapat melangkah, sudah beribu kilometer jarak yang seharus tertapak sementara aku hanya beberapa puluh langkah saja bahkan dengan terlelap tanpa melihat ke depan.

Dihadapku berdiri tinggi Mahameru yang menandakan seberapa tinggi harapanku ku bawa, disamping ranu kumbolo yang tanpa ragu dan arcapada yang menandakan waktu seharusnya ku tapak mengiringi perenungan seharusnya dan mengenal siapa diri dan alam dalam harmoni manusia, alam dan Tuhan.

Secangkir susu sore ini adalah kawan sejatiku yang mengiringi kamu diantara kalian yang terpendam dalam dendam serta sedikit perjuanganku mengenal masa dan massa.

Jika aku mengharuskan dewasa, maka aku takkan pernah tua tapi aku ditandai waktu dimana aku takkan pernah bisa berada ditempat yang sama karena waktu adalah ruang yang aku berada di dalamnya. Sementara kabut dalam ruangan yang ku sebut waktu itu adalah penghujung tahun ini aku masih mendaki pandang pada kawah di puncak mahameru yang perkasa.

Di antara batasan waktu ada kau sebagai transisi tapi kau adalah hujan yang diam sehingga aku sendiri harus mengarungi waktu dalam kesendirianku yang telah kupilih sebagai aku bersama kerusakan cara pandangku.

Aku tidak akan membawa catatan hari ini dan biar alam yang akan mencatatkan namaku pada jejak langkah ku yang pernah tertapak diantara bebatuan rapuh jalur pendakianku untuk mengerti, mengerti keseimbangan makna yang tak terlafalkan baik itu  tinta yang berkorelasi dengan hidup ataupun hubungan gelap secangkir susu yang rasa estetika mata dan pandangan ataupun gagasan. 

Revolusi adalah cara berpikir yang berakar dari pandangan atau cara berpikir dan maka itu aku tak membawa hidup keatas sana sehingga ketika pulang kelak aku menjadi manusia yang mencintai alam dan sadar keberadaanku ada di tengah-tengah teori penciptaan oleh Allah SWT. 

Sadarkan aku dalam kebohonganku, dan kata-kata yang terkalimatkan pada barisan buku-buku yang tak sempat terbaca olehku. Bukan oleh ras ke-suku-an ku tapi perbedaan yang harus aku jalani dalam perbedaan prinsip dan pandangan yang ter normakan dalam pikiran manusia dan mulut yang selalu berujar resah dan keluhan.

Sudah habis pula susu siang ini, dan saat mulai kuikatkan tali sepatu ini tandanya aku segera melangkah menjauhi manusia dan dekat dengan kematian yang tak di undang namun tak tahu kapan pula akan datang. 

Debu vulkanik sudah tampak seperti sebuah momok menakutkan dan angin melarang kami untuk tinggal diam hingga aku meninggalkan hatiku dan melai melangkah menuju lautan pasir dan bau belerang yang mulai tercium oleh inderaku.

Aku jatuh di ketinggian.

Aku bangkit dalam keheningan dalam satu waktu yang aku belum pernah kunjungi padahal aku ingat beberapa waktu lalu aku berdiri ditempat yang sama, sebuah pekuburan tanpa nama dan kesadaran akan harga hidup yang harus kubayar setelah 17 tahun menginjak hidup.

Hari ini akan turun hujan.

Dibalik kecintaanku akan hujan aku sudah berpikir ternyata lebih jauh dua hari saat aku berada di puncak sana dengan gegap gempita kebebasan berekspresi dan bernyanyi, namun aku tahu bukan tentang itu aku mencintai hujan dalam filosofi kehidupan tanpa gentar dan mengusir takutku akan diriku sendiri. Sebuah ego yang kujinjing untuk ku persembahakan sebagai pengorbanan pada kawah berbau belerang di puncak sana.

Biarkan aku menjadi beragam hari ini.

Hingga aku kehilangan jejak langkahku di napak tilasku beberapa tahun mendatang saat sudah kutemukan hidup.  Menepis semua kecemburuan aku pada aku dan bersenggama dengan alam sampai titik saat aku tahu bahwa aku tidak pernah berada disana namun ada di bawah sedang memandangi puncak yang seharusnya saat ini aku sudah berada disana.

tak akan lari gunung walau kita kejar  

dan akan selalu menampakan serta mempesonakan keindahanya

ber'ikhtiar' di jalaNYA

Sering kita mendengar kalimat diatas, bahkan mungkin ada diantara kawan-kawan yang menjadikannya sebagai motto hidup. Masalahnya… setinggi apakah langit itu.? Tidak ada yang tahu, bahkan hampir mustahil diketahui.

Ketika cita-cita kita ada dilangit, ternyata semakin tinggi kita maka semakin tinggi pula cita-cita itu. Karena DIA senantiasa tinggikan langit tanpa tiang, hampir pasti tak bisa didekati. Jangankan mendekati langit… bagaimana mendekatinya pun kita tidak tahu.Mau naik gunung, kita tahu pasti bahwa gunung tidak akan setinggi langit. Naik tangga, setinggi apa kita akan menyambungnya tanpa takut tangga itu sendiri patah. Naik roket… yah mungkin ini satu-satunya kemungkinan, meskipun dengan banyak mimpi.

Seandainya pun kita tahu bagaimana kesana. Dia akan memaksa kita menatap terlalu tinggi, hingga mungkin lupa dengan apa dibawah kita. Lalu ketika kita akhirnya menyadari bahwa jarak kita dengan langit tidak berubah, apa yang akan terjadi.? Lupa dengan ketinggian yang telah dicapai dan harus disyukuri, marah karena DIA senantiasa tinggikan langit, atau menyerah dan cukup bermimpi saja untuk memetik bintang.?Itulah kenapa saya senang ketika saudara saya mengatakan “gantungkan cita-citamu setinggi gunung.” 

Gunung itu tinggi, tapi bisa diraih. Kita tau bagaimana menggapainya, meski kita juga tahu bagaimana sulitnya. Kadangkala kita terhenti karena jurang yang dalam, kadang kita juga terjatuh karena kerikil yang kecil. Ketika kita mendakinya, kita akan menemui berbagai rintangan, kelelahan, kelaparan dan kehausan. Lalu kita punya pilihan, apakah akan melanjutkan pendakian, atau balik kanan turun.

Ketika kita gagal meraihnya, kita tetap bersyukur karena pernah lebih dekat dengannya . Ketika telah mampu meraihnya pun, kita harus tetap ingat bahwa masih ada kawah dan jurang yang dalam disana. Kadang kita berhenti karena takjub melihat pemandangan yang sangat indah, tapi kita harus tau bahwa puncaklah yang kita tuju. Sering kita bingung dan tersesat, sehingga harus ke tempat yang lebih tinggi untuk menemukan jalan keluar. Tidak seperti langit yang selalu tampak, ketika kita mendaki gunung untuk meraih puncaknya, kadang puncak itu tertutup oleh tebing yang tinggi. Tapi kita tahu bahwa puncak ada dibalik tebing itu.

Kenapa harus memimpikan sesuatu kalau hanya akan terus menjadi mimpi. Cukup gantungkan citamu setinggi puncak gunung kawan. Agar kau tahu bagaimana harus meraihnya. Tak perlu kau terlalu mendongak keatas, agar tak lupa dengan yang ada dibawah sana. Cukup lihatlah puncak gunung itu, dan ingatlah akan lembah yang ada dibawahnya. Tak perlu kita khawatir dengan tangga yang mungkin patah ketika berusaha meraih langit, karena kaki kita sendiri yang akan mengantarkan kita ke puncak gunung itu.

GANTUNGKAN CITAMU SETINGGI PUNCAK GUNUNG.
Karena gunung memberimu banyak pelajaran…

Tuesday, November 26, 2013

keras dan berinti serta berjalan lurus dan di tepi

ini tentang sebuah hal yang harus kalian mengerti
bukan sebuah kiasan ataupun basa basi
sebuah realita yang harus kalian sikapi
tergantung bagaimana kalian melihatnya
sudut pandang dan pola fikir menentukan semuanya
mana baikdan mana buruk
mana benar serta mana salah itu terletak dalam pikiran akal sehat dan hati nurani

sebuah paham yang menyangkut prinsip, harga diri dan cara berfikir yang membawa kita dalam gaya hidup yang baru dimana kita harus berfikir keras serta tepat untuk mentukan nasib kita yang di dalam nya ada rasa respect, commitment, loyalty dan friendship.

hal yang membuat bangga akan itu, kita bisa mengembangkanya dan membuat suatu budaya atau culture baru tentang paham tersebut.

berkembangnya paham itu membuat banyak orang berfikir dan bekerja keras untuk menjalani hidupnya serta mereka juga banyak menghormati antar manusia maupun lingkungan dan mahluk hidup.


edgers adalah sebuah sebutan buat orang atau personal yang menganut  paham atau ber ideologi sXe, dimana personal - personal tersebut membatasi dirinya untuk merusak rusak dirinya sendiri, tingkah lakunya daya pikir dan alam semesta ini.

mereka tidak membatasi apa yang kalian mau lurus dan tepikan, menurut saya itu personal saja tergantung pada prinsip dan kondisi yang mereka alami.


jadi memahami sebuah paham itu lebih utama dan penting daripada memplokamirkan dirinya menganut sebuah paham tapi tidak mengerti akan makna tujuan dan artinya. 


STAY TRUE  STAY POSITIVE 

self - control

be yourself

Wednesday, November 20, 2013

KESADARAN ?

sebuah hal dimana kita biasanya melakukan hal yang sama padahal sudah kita ketahui betapa salahnya hal yang kita lakukan, namun kita tak mau merubah atau menggantinya, dimana kesadaran kita harus di pertanyakan


banyak orang yang berfikir ini bukan miliku dan ini bukan peduliku, tetapi apa yang telah kau buat pada dunia ini!. Rusak, cacat dan membinasakan ekosistem yang telah diciptakan oleh sang pencipta, mungkin saat ini memang kau tidak merasakanya, tapi lihatlah beberapa tahun kemudian anak cucumu mau kau warisi apa ???, hanya karena mengejar materi, kau mau mewarisi cucumu dengan harta belimpah< apakah dia bernafas dengan uang ?! think again


sebaiknya kita mulai sadar akan hal itu, tidak perlu muluk muluk sadar akan diri sendiri dan lingkungan sekitar saja itu sudah bagus, tahu apa yang kau lakukan dan apa resikonya setelah setelah yang apa yang kau lakukan, membuat anda akan lebih dewasa untuk membuat atau mengambil keputusan.

jadi tetaplah berfikir positive pada masa depan dan berusahalah untuk berfikir universal supaya apa yang anda lakukan bisa bermanfaat dan tidak siasia

Friday, September 6, 2013

albyirfan: 'IDEALlis' yang perlu di'tanya'kan di jaman kehanc...

albyirfan: 'IDEALlis' yang perlu di'tanya'kan di jaman kehanc...: sebuah perjalanan hidup yang memiliki banyak 'makna' maupun cerita, didalamnya banyak hal yang tersirat yang merupakan prinsip maup...

'IDEALlis' yang perlu di'tanya'kan di jaman kehancuran ini tanpa ada 'realistis'asi

sebuah perjalanan hidup yang memiliki banyak 'makna' maupun cerita, didalamnya banyak hal yang tersirat yang merupakan prinsip maupun 'ideologi' untuk ilmu ke'hidup'an dan ke'tuhan'an 

banyak orang yang ber'agama' tapi masih menanyakan tu?hanya ..... , mereka hanya me'lafal'kan, dan tidak mengerti apa makna dari apa yang mereka lafalkan, mereka tidak menyadari dan memahami apa kegiatan / sesuatu yang mereka lakukan 

tuhan itu wujud
tuhan itu baqa'
tuhan itu qalam

tapi prinsip kepercayaanya banyak orang yang masih tidak percaya dan mencari - cari, lupa akan diri sendiri apalagi kepada tuhan
mungkin dunia sudah menjadi surga bagi mereka, kenikmatan sesaat yang didasari nafsu, bermain nalar untuk mendapatkan apa yang dia mau, ingin memiliki semuanya yang ber'intrinsik' pada 'ego'nya sendiri yang ber'individu', yang merupakan lepas dari 'kodrat'nya sebagai manusia yang ber'akhlak dan sebagai mahluk sosial. ketidak'peduli'an akan sekitarnya seperti masyarakat, lingkungan maupun masa depan.
semua kini hanya 'instan' tidak ber'proses' seperti dulu lagi agama hanya sebagai 'formal'itas kini banyak partai yang membawa nama agamanya tapi hanya selalu mengucapkan tanpa ada pemahaman dan pelaksanaanya, mungkin dunia sudah sangat nyaman bagi mereka, tetapi jangan lupa akan akhiratmu !
mulai belajar dari percaya akan adanya tuhan pada setiap nafas kita dan selau menjaga hati tetap bersih, membuang perasaan perasaan yang buruk serta selalu berniat untuk melakukan hal apapun, insyaallah hal itu akan membuat kita lebih baik dan bahagia dunia akhirat, tetapi tanpa niat, kemauan dan kesadaran semua itu akan musnah dan menjadi omongan belaka
banyak orang yang berpikir hanya sesaat dan tidak memikirkan apa kedepannya, sangat 'miris' dan 'ironis' akan hal itu, berpikir instandan materi saja tanpa memikirkan apa dampaknya, mental dan cara berfikir sudah berubah tidak ada lagi kerja keras, usaha  dan ikhtiar hanya mengandalkan uang dan kekuatan orang tuanya saja
yang 'dewasa' semakin kekanak - kanakan
yang 'anak-anak' semakin mendewasakan dirinya

sebuah kata idealis yang mempunyai banyak makna, tetapi jangan lupa idealis berasal dari kata ideal, berarti hal apasaja yang kau lakukan apa pun yang kau perbuat bila menurutmu ideal oke no problem, tapi liat sisi lainya apakah orang disekitarmu se'ideal' dengan kamu, think again ......... ??, jadi idealis buat personal saja tanpa ada keterikatan dan keharusan